08 Februari 2009

player or watcher ??

hidup itu seperti skenario, benarkah ? entah. dalam hidup kita harus memilih, akan menjadi apakah kita. Penonton yang melihat orang lain berperan sebagai protagonis, antagonis? atau bahkan mungkin kita adalah protagonis sekaligus antagonis? Hanya saja dalam hidup skenario sutradara a.k.a kita berbeda dengan skenario sang penyandang "dana" alias Tuhan.
Saat menjadi penonton kita sekaligus menjadi hakim, menjadi kritikus, menjadi pelajar, dan entah apalagi, sedangkan saat kita menjadi pelaku, kita adalah tokoh utama, dari lakon dunia, kita adalah orang penting, kita haus perhatian, haus pujian...mmhh..mungkin tak terlalu benar,tapi sedikitna mendekati *sigh*
dulu, saat "prasa" masih mati, menjadi penonton adalah langkah aman buatku. Aman karena tak harus merasa, tak harus berharap, tak harus terluka. Menjadi penonton artina diluar garis, tak ikut andil atas apapun yang terjadi, hanya penikmat, saat baik atau buruk bagi orang lain. Menjadi penonton artina duduk diam, mengikuti cerita atau hidup orang lain. Bisa dibilang itu adalah masa paling menyenangkan, "rumah" yang paling tenang, hanya aku dan dunia ku, bisa menjadi penonton dunia orang lain, tapi tak ada yang menonton duniaku, karena dunia ku hanya diam.
Namun menjadi penontonpun tak selamana menyenangkan, saat akhirna datang satu titik menjadi penonton tak lagi aman, dan berubahlah menjadi pelaku, pelaku yang makin lama menikmati pern, pelaku yang mengkoleksi bermacam topeng, pelaku yang terus mengasah kemampuan. Dunia ini hanya sandiwara bukan? menjadi pelaku artina penuh rahasia, dan itu menjadi hal paling menyenangkan. Menjadi pelaku sekaligus penonton untuk diri sendiri.

jadi, apakah kamu? sekedar penonton atau pelakon?

*masih binun ini sebenerna cuap-cuap apa sih*
**yang ngga mudeng,kita sama ko.Yang mudeng tolong kasih tau saia ini apa**

.:. just a though .:.

2 komentar: